Senin, 03 Agustus 2015

Renungan Pagi *Kupu-Kupu*

***
Kupu-kupu itu indah ya? Dia terbang kesana kemari dengan begitu lincah. Kupu-kupu seolah sadar akan pesona keindahan warnanya. Tapi tunggu dulu, dia awalnya adalah seekor ulat yang buruk rupa, marai gatel, tersangka utama kasus rusaknya dedaunan, lemah, tak diharapkan dan tersisihkan. Prestasi terbaiknya hanyalah memanjat ranting.

Lalu bagaimana ulat yang buruk rupa menjelma menjadi rama-rama yang jelita? Tidak mudah puas dengan prestasi adalah koentji. Kupu-kupu (atau ulat ya) tidak puas dengan prestasi sebatas memanjat ranting. Dia kumpulkan semua bekal, lelaku prihatin, lan tapa brata dalam kepompong. Mempersiapkan diri dan mengolah diri menjadi lebih baik.

Setelah dirasa cukup, ulat akan keluar dari pengasingan. Berusaha sekuat tenaga merobek liatnya kepompong. Pelan-pelan melebarkan sayap indahnya. Menggerakkan sayap ringkih dan lengket hingga menjadi kering dan kuat. Dengan tersenyum (semoga saja benar), dia hirup udara kehidupan. Dyaarr! Jadilah ulat yang dulu jelek dan lunglai kini menjadi kupu-kupu cantik nan menawan. Ulat yang capaian tertingginya hanya pucuk ranting sekarang mampu terbang bebas di angkasa. Dulu ingin dibuang, sekarang banyak dipuja. Ah, manusia memang suka begitu.

Sekarang, aku harus mempraktikkan ilmumu, wahai Kupu Cantik. Sudah terlalu lama aku menjadi kepompong, hanya berkutat di satu bidang saja. Aku harus berani merobek kepompongku sendiri. Menghujam hatiku tiap detik ketika diri ini rindu Abah, Mama, Kakak, kampung halaman, kamar, dan Lotek Mbah Mustar. Harus kuat dengan medan baru. Aku harus berjuang melebarkan sayap ringkih ini hingga semenawan punyamu. Jangan jadi ulat terus, aku harus bergerak keluar dari zona nyaman, saatnya melatih diri belajar agar mampu dan terampil dalam bidang lainnya.

Kup, aku akan menggapai angkasa dengan sayap indahku, sama sepertimu. Kup, aku akan berprestasi, setinggi atau bahkan lebih tinggi darimu. Bersiap-siaplah.

Semoga diri ini senantiasa bahagia dan tersenyum, sepertimu. Allah bersama kita, Kup

Tidak ada komentar: