Kamis, 08 Oktober 2015

Pengertian Hukum Merayakan, Mengucapkan Selamat Ulang Tahun.

 Assalamu'alaikum...

Just Share ^^

MASIH NGUCAPIN “SELAMAT ULANG TAHUN”?
"HBD" ... "MET ULTAH" ... "MET MILAD" ...
"BAARAKALLAHU FII 'UMRIK" ...!!
Ucapan SELAMAT ULANG TAHUN sudah menjadi
kebiasaan banyak orang, dan mereka berpikir
bahwa itu tidak menyalahi aqidah.
Mereka mungkin bilang "Memangnya apa yang
salah dengn ucapan selamat ulang tahun?
Lagipula tidak hanya ucapan itu saja, tapi juga
diselipkan dengan do'a yang baik bagi yang
berulang tahun? Tidak menyalahi aqidah
bukan?"..
Ini merupakan syubhat / maneuver yang
dilontarkan sebagian orang …
Sebenarnya "inti permasalahannya" BUKAN pada
"ucapan selamat ulang tahun" , tetapi intinya
adalah LARANGAN "TASYABBUH" (MENYERUPAI)
ORANG KAFIR ... inilah yang berkaitan dengan
aqidah ...
Karena "ucapan selamat ulang tahun" hanyalah
merupakan SALAH SATU bentuk / praktek dari
TASYABBUH tadi ...
Allah ta'ala berfirman :
ﻭَﻣَﻦْ ﻳَﺘَﻮَﻟَّﻬُﻢْ ﻣِﻨْﻜُﻢْ ﻓَﺈِﻧَّﻪُ ﻣِﻨْﻬُﻢْ ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻻَ ﻳَﻬْﺪِﻱ ﺍﻟْﻘَﻮْﻡَ ﺍﻟﻈَّﺎﻟِﻤِﻴﻦَ
Barangsiapa di antara kalian berloyalitas kepada
mereka (orang-orang kafir) maka dia termasuk
golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak
memberi petunjuk kepada orang-orang yang
zhalim”. (Al Maidah: 51).
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda
:
ﻣَﻦْ ﺗَﺸَﺒَّﻪَ ﺑِﻘَﻮْﻡٍ ﻓَﻬُﻮَ ﻣِﻨْﻬُﻢْ
“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka
ia termasuk golongan mereka”.
Ayat & Hadits tersebut menunjukkan larangan /
haramnya tasyabbuh (menyerupai) orang kafir ...
Bagaimana memahami ayat & hadits tsb?
--> Kita tidak bisa menafsirkan ayat & hadits
seenak perut kita, atau seenak perut (yang
katanya) "ulama" yang memang cuma mencari
enaknya saja, atau beragama mengikuti
"perasaan" saja ("perasaan ini bener deh",
katanya), bukan mengikuti dalil shahih dengan
pemahaman yang shahih ...
Namun kita HARUS merujuk kepada pemahaman
para ulama alumnus madrasah Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam, yaitu para shahabat,
tabi'in, tabi'ut tabi'in, serta para ulama sekarang
yang tetap BERPEGANG TEGUH dengan METODE
para pendahulunya tersebut ...
Nah ... apa sih yang menjadi batasan
"tasyabbuh" yang dilarang?
Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid
menjelaskan :
ﻭﺍﻟﺘﺸﺒﻪ ﺑﺎﻟﻜﻔﺎﺭ ﻋﻠﻰ ﻗﺴﻤﻴﻦ :
ﺗﺸﺒﻪ ﻣﺤﺮَّﻡ ، ﻭﺗﺸﺒﻪ ﻣﺒﺎﺡ .
ﺍﻟﻘﺴﻢ ﺍﻷﻭﻝ : ﺍﻟﺘﺸﺒﻪ ﺍﻟﻤﺤﺮّﻡ : ﻭﻫﻮ ﻓﻌﻞ ﻣﺎ ﻫﻮ ﻣﻦ ﺧﺼﺎﺋﺺ ﺩﻳﻦ
ﺍﻟﻜﻔﺎﺭ ﻣﻊ ﻋﻠﻤﻪ ﺑﺬﻟﻚ ، ﻭﻟﻢ ﻳﺮﺩ ﻓﻲ ﺷﺮﻋﻨﺎ .. ﻓﻬﺬﺍ ﻣﺤﺮّﻡ ،
ﺳﻮﺍﺀ ﻓﻌﻠﻪ ﺍﻟﺸﺨﺺ ﻣﻮﺍﻓﻘﺔ ﻟﻠﻜﻔﺎﺭ ، ﺃﻭ ﻟﺸﻬﻮﺓ ، ﺃﻭ ﺷﺒﻬﺔ ﺗﺨﻴﻞ ﺇﻟﻴﻪ ﺃﻥّ
ﻓﻌﻠﻪ ﻧﺎﻓﻊ ﻓﻲ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﻭﺍﻵﺧﺮﺓ .
ﻓﺈﻥ ﻗﻴﻞ ﻫﻞ ﻣﻦ ﻋﻤﻞ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻌﻤﻞ ﻭﻫﻮ ﺟﺎﻫﻞ ﻳﺄﺛﻢ ﺑﺬﻟﻚ ، ﻛﻤﻦ ﻳﺤﺘﻔﻞ
ﺑﻌﻴﺪ ﺍﻟﻤﻴﻼﺩ ؟
ﺍﻟﺠﻮﺍﺏ : ﺍﻟﺠﺎﻫﻞ ﻻ ﻳﺄﺛﻢ ﻟﺠﻬﻠﻪ ، ﻟﻜﻨﻪ ﻳﻌﻠّﻢ ، ﻓﺈﻥ ﺃﺻﺮ ﻓﺈﻧﻪ ﻳﺄﺛﻢ .
ﺍﻟﻘﺴﻢ ﺍﻟﺜﺎﻧﻲ : ﺍﻟﺘﺸﺒﻪ ﺍﻟﺠﺎﺋﺰ : ﻭﻫﻮ ﻓﻌﻞ ﻋﻤﻞ ﻟﻴﺲ ﻣﺄﺧﻮﺫﺍً ﻋﻦ ﺍﻟﻜﻔﺎﺭ
ﻓﻲ ﺍﻷﺻﻞ ، ﻟﻜﻦ ﺍﻟﻜﻔﺎﺭ ﻳﻔﻌﻠﻮﻧﻪ ﺃﻳﻀﺎً . ﻓﻬﺬﺍ ﻟﻴﺲ ﻓﻴﻪ ﻣﺤﺬﻭﺭ ﺍﻟﻤﺸﺎﺑﻬﺔ
.
Bahwa TASYABBUH (menyerupai orang kafir) ini
ada dua macam :
• Yang pertama: TASYABBUH YANG
DIHARAMKAN
Yaitu menyerupai orang kafir dalam HAL-HAL
YANG KHUSUS MENJADI SIMBOL bagi agama
mereka, yang tidak ada dalam syari'at islam .
Orang itu melakukan hal tersebut sesuai dengan
apa yang dilakukan oleh orang kafir,
Bisa jadi dia melakukannya karena :
- Mengikuti HAWA NAFSU
atau
- Terdapat KERANCUAN pada pemikirannya
bahwa hal tersebut "bermanfaat" di dunia dan di
akhirat (menurut persangkaannya).
( TENTANG UCAPAN SELAMAT ULANG TAHUN )
# Jika dikatakan : Apakah berdosa orang yang
melakukan tasyabbuh karena jaahil (tidak tahu)?
Seperti orang yang mengistimewakan hari
kelahiran (ulang tahun)?
# Jawabannya : Orang yang tidak tahu, harus
diberi tahu (bahwa hal tersebut tidak boleh), jika
dia tetap bersikeras pada pendiriannya, maka dia
berdosa.
• Yang kedua: TASYABBUH YANG DIBOLEHKAN
Yaitu menyerupai sesuatu yang tidak bersumber
dari agama orang kafir pada asalnya, namun apa
yang dia lakukan itu SAMA seperti yang dilakukan
oleh orang kafir, inilah tasyabbuh yang tidak
dilarang.
---------
(Misalnya :
- Orang kafir makan & minum - orang muslim
makan & minum
- Orang kafir naik mobil - orang muslim naik
mobil
- Orang kafir sekolah - orang muslim sekolah.
Maka tentu saja hal-hal seperti ini dibolehkan,
walaupun apa yang dilakukan oleh muslim SAMA
atau MENYERUPAI apa yang dilakukan oleh orang kafir, karena hal-hal tersebut BUKAN bersumber dari ajaran agama mereka.
Kembali pada masalah ulang tahun. Baik itu merayakannya atau mengucapkan selamat atau mengistimewakannya.

Pernah nggak Rasullullah Shallallahu 'alaihi wa sallam merayakan ulang tahun?
Pernah nggak para sahabat mengucapkan "met ultah" kepada beliau?
Nah..nah..ternyata "mengistimewakan hari ulang tahun" merupakan salah satu KEYAKINAN orang kafir. Buktinya, mereka ngerayain NATAL. Nah lho mau apa lagi coba?
Kalau ada yang beralasan "Ini kan ucapan met ultah "islami" pake bumbu do'a lagi"
Islami? Islami yang mana yaa? Yang dasarnya bukan dari islam? Kok bisa ya ada Islami yang bukan dari Islam?
DO'A? Nunggu setahun sekali biar dido'ain teman-teman? Kasiiaaaannn deh...dido'ain teman cuman sekali doang ... Makanya ikhwan cari teman yang shalih, kalo akhwat cari teman yang shalihah. Karena teman yang shalih/shalihah itu akaj sering-sering ngedo'ain kita, walaupun kita nggak tau dan nggak minta di doain.

Kesimpulannya :
* Ucapan selamat ulang tahun adalah murni dari adat/kebiasaan orang kafir.
* Kita dilarang tasyabbuh (menyerupai orang kafir)
* So, masihkah kita latah ngucapin selamat ulang tahun?

Renungan Untukmu, Saudara/i ku seiman.
-----------------
Makkah, 5/2/1436 H
Arfah Ummu Fayna.


*******
Subhanallah ...
Nasihat untuk diri saya pribadi, semoga bermanfaat yaaa bagi-bagi posting hari ini.. ^^

Salam.

Tidak ada komentar: